Meski bentuknya kecil, konsentrasi racunnya 15 kali lebih tinggi
daripada racun kobra
Serangan serangga Tomcat membuat gelisah warga. Awalnya, serangga
mirip semut tapi berperut panjang dengan kombinasi warna merah, hitam
dan oranye ini menyerang Surabaya. Sejumlah warga mendadak kulitnya
gatal dan perih. Lalu melepuh.
Ahli hama dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Aunu Rauf, M.Sc
pun ikut sibuk. Soalnya, dia rajin ditanya media massa perihal serangan
masif serangga ini. “Tomcat tak mematikan, hanya cairan tubuhnya membuat
kulit melepuh,” ujarnya kepada
VIVAnews, Rabu 21 Maret 2012.
Lalu, mengapa Tomcat menyerang pemukiman manusia? Aunu, ahli
entomologi pertanian yang meraih PhD di Universitas Wisconsin, Amerika
Serikat pada 1983, menjelaskan ihwal serangga itu. Tomcat sebetulnya
adalah sahabat para petani, karena dia predator bagi hama wereng.
Berikut petikan obrolan dengan Aunu.
Di Surabaya, ada wabah serangan serangga yang disebut Tomcat.
Mengapa disebut Tomcat?Tomcat yang menyerang di daerah
Surabaya adalah sejenis kumbang dengan nama ilmiah Paederus fuscipes,
yang termasuk Ordo Orthoptera dan Famili Staphylinidae. Dalam bahasa
Inggrisnya disebut “rove beetle” atau kumbang penjelajah atau pengelana,
karena selalu aktif berjalan-jalan.
Masyarakat menyebutnya
Tomcat, mungkin karena bentuknya sepintas seperti pesawat tempur Tomcat
F-14. Tubuh kumbang ini ramping, dan pada saat berjalan bagian
belakang tubuhnya melengkung ke atas. Kumbang berukuran panjang 7-10 mm
dan lebar 0.5-1.0 mm. Kepalanya berwarna hitam, sayap berwarna biru
kehitaman dan hanya menutupi bagian depan tubuh. Bagian toraks dan
abdomen berwarna orange atau merah. Warna orange atau merah ini diduga
sebagai sinyal bagi musuh-musuhnya (misalnya laba-laba) bahwa kumbang
ini beracun dan harus dihindari.
Dalam keluarga
serangga, Tomcat ini dari jenis apa?Tomcat adalah jenis
Kumbang Paederus fuscipes berkembang biak di dalam tanah di
tempat-tempat yang lembab, seperti di galengan sawah, tepi sungai,
daerah berawa dan hutan. Telurnya diletakkan di dalam tanah, begitu pula
larva dan pupanya hidup dalam tanah. Setelah dewasa (menjadi kumbang)
barulah serangga ini keluar dari dalam tanah dan hidup pada tajuk
tanaman .
Siklus hidup kumbang dari sejak telur diletakkan hingga menjadi
kumbang dewasa sekitar 18 hari, dengan perincian stadium telur 4 hari,
larva 9 hari, dan pupa 5 hari. Kumbang dapat hidup hingga 3 bulan.
Seekor kumbang betina dapat meletakkan telur sebanyak 100 butir telur.
Dari
mana asalnya?Kumbang tomcat yang menyerang apartemen di
Surabaya itu merupakan binatang berasal dari Indonesia sendiri, kemudian
tersebar ke daerah Asia Tenggara, yakni Thailand, Malaysia, China dan
Jepang. Sempat dilaporkan karena menyerang siswa di sana.
Kenapa
Tomcat menyerang pemukiman penduduk?Sebenarnya binatang
kumbang Tomcat ini salah satu penghuni asli, atau tinggal di persawahan,
namun pada malam hari kumbang Paederus fuscipes ini aktif terbang dan
tertarik pada cahaya lampu. Inilah yang terjadi di kompleks apartemen
di Surabaya. Ada beberapa kemungkinan yang bisa menjelaskan terjadinya
ledakan (
outbreak) kumbang Tomcat ini.
Pertama, terjadi peningkatan populasi kumbang Tomcat menjelang
berakhirnya musim hujan (sebelumnya masih dalam stadia larva dan pupa).
Kedua, pada saat yang bersamaan tejadi kegiatan panen, sehingga
kumbang Tomcat pada berterbangan dan bergerak menuju ke tempat datangnya
sumber cahaya di pemukiman.
Ketiga, pemukiman dibangun di wilayah tempat perkembangbiakan kumbang
Tomcat, misalnya di dekat persawahan atau di pinggiran dekat hutan yang
lembab atau tempat berawa. Pada kondisi ini kumbang pada malam hari
akan berdatangan ke perumahan karena tertarik cahaya lampu.
Apakah
Tomcat ini berbahaya?Sebenarnya kumbang ini tidak
berbahaya, karena tidak menggigit atau menyengat. Tapi kumbang Tomcat
kalau terganggu, atau secara tidak sengaja terpijit, akan mengeluarkan
cairan yang bila kena kulit akan menyebabkan gejala memerah dan melepuh
seperti terbakar (dermatitis). Oleh karena itu gejala ini populer
disebut Paederus dermatitis.
Gejala ini muncul akibat cairan tubuh kumbang tadi mengandung zat
yang disebut pederin yang bersifat racun. Ada yang menyebutkan bahwa
pederin ini 15 kali lebih beracun daripada bisa kobra. Belakangan ini
diketahui bahwa produksi pederin dalam tubuh kumbang tergantung pada
keberadaan bakteri Pseudomonas sp. yang bersimbiosis dalam tubuh kumbang
betina. Pederin bersirkulasi dalam darah kumbang, sehingga dapat
terbawa sampai ke keturunannya (telur, larva, pupa, dan kumbang). Namun
demikian, kumbang betina yang mengandung bakteri akan menghasilkan
pederin lebih banyak dibandingkan kumbang yang dalam tubuhnya tidak ada
bakteri simbion.
Kumbang Paederus fuscipes tergolong serangga
predator yang makan pada serangga lain. Kumbang ini banyak dijumpai di
sawah, dan merupakan musuh alami dari hama-hama padi. Pada siang hari
kumbang Tomcat aktif berjalan cepat menyusuri rumpun padi untuk mencari
mangsanya yang berupa hama-hama padi, termasuk hama wereng cokelat.
Jadi sebetulnya kumbang tomcat ini atau Paederus fuscipes adalah
serangga yang bermanfaat bagi petani karena membantu mengendalikan
hama-hama padi.
Kumbang tomcat juga bisa ditemukan di pertanaman
kedelai, jagung, kapas, tebu dan sejenisnya.
J
ika ada
wabah Tomcat, bagaimana mengatasinya? Ada sejumlah cara
menghindari atau menangani gangguan kumbang Tomcat ini.
Pertama,
karena kumbang ini tertarik cahaya lampu, mematikan lampu atau
meredupkan lampu akan mengurangi berdatangannya kumbang ini ke rumah
kita.
Kedua, pintu dan jendela perlu ditutup rapat-rapat agar kumbang
Tomcat tidak masuk ke rumah.
Ketiga, hindari duduk atau ngobrol di bawah lampu yang di atasnya
banyak didatangi kumbang Tomcat.
Keempat, kalau ada kumbang Tomcat menempel pada tubuh atau pada
pakaian kita, jangan sekali-kali memegangnya atau membunuhnya. Usir
kumbang tadi secara hati-hati dengan cara meniupnya atau mengusirnya
dengan potongan kertas.
Kelima, kalau secara tidak sengaja kumbang ini terpijit dan cairannya
menempel pada kulit, segera bilas dengan air sabun beberapa kali.
Begitu pula bila cairan kumbang ini menempel pada baju atau seprei, agar
segera dicuci.
Keenam, umumnya gejala muncul 24 jam setelah kulit
terkena cairan tubuh kumbang. Bila gejalanya parah segera pergi ke
dokter untuk berobat.
Bagaimana cara terbaik membasmi
kumbang ini?Hewan kumbang Tomcat ini sangat mudah
membasminya, biar tidak mewabah kepada masyarakat lain, seperti di
daerah Surabaya. Antara lain, mematikan lampu pada siang hari, karena
hewan Tomcat ini lebih suka pada cahaya lampu. Selain itu, jendela agar
ditutup rapat biar hewan Tomcat ini tidak masuk ke rumah. Jika Tomcat
menempel di tubuh, sebaiknya jangan di pukul. Di tiup saja biar racun
yang ada di tubuhnya itu tak masuk ke tubuh kita. Dan jangan sekali-kali
di garuk, tapi harus dibersihkan pakai sabun.
Ada cara
agar serangan serangga ini tak meluas?Seperti yang sudah di
jelaskan, hewan Tomcat yang tinggal di persawahan tidak menggigit dan
menyengat. Tapi, kalau hewan ini merasa terganggu, maka dia akan
mengeluarkan cairan mengandung racun. Untuk mencegah meluasnya serangga
ini ya dengan cara jangan diganggu keberadaannnya. Apalagi, hewan ini
sangat membantu petani. Tomcat termasuk predator yang memakan hama
wereng.
Bagaimana mengembalikan hewan ini ke habitatnya?Salah
satu langkah mengembalikan hewan ini ke habitatnya, dengan cara
mematikan lampu pada malam hari. Hewan ini sangat suka pada cahaya
lampu. Dengan lampu dimatikan, maka Tomcat akan kembali ke habitat.
Selain
di Surabaya, apakah pernah terjadi serangan serupa sebelumnya?Meskipun
kumbang ini berasal dari Indonesia, namun wabah kumbang Tomcat seperti
di Surabaya, pernah pula dilaporkan terjadi di negara lain, seperti di
Okinawa-Jepang (1966), Iran (2001), Sri Lanka (2002), Pulau Pinang-
Malaysia (2004 dan 2007), India Selatan (2007), dan Iraq (2008).
Sumber